Skip to main content

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!


Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT.

Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong?

Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu.

Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah diluar transportasi dan hitung-hitungan budget selama bepergian. Makanya butuh banget yang namanya browsing dan mencari tahu langsung melalui informasi yang bisa dipercaya. Saya pribadi, paling gak tahan yang namanya gak beli tenun selama perjalanan explore NTT atau aksesoris khas suatu daerah. Mikirnya sih sederhana, “Kapan lagi bisa datang ke sini?”. Ingat, uang oleh-oleh di luar budget berdasarkan itinerary.

Tapi aku gak cukup uang buat jalan-jalan explore NTT, gimana dong? Sabar dan berusaha. Kalo kamu banyak uang, gak perlu khawatir sama budget. Kalo kamu memang gak ada budget kamu perlu sabar nunggu waktu sampai ada budget, tapi jangan lupa berusaha. Misalnya nih, jualan sesuatu yang bisa mengasilkan uang. Setiap orang pasti punya kemampuan masing-masing. Coba manfaatkan deh. Saya mahasiswa biasa aja, gak pinter, gak rajin, gak berprestasi, tapi minimal saya bisa usaha online “jualan tenun”. Sebelum melakukan perjalanan saya berpikir keras bagaimana cara mencukupi kebutuhan saya selama liburan. Pertama jualan tenun online (Yuk mampir dulu ke IG @tenunnusantara) Hihihi… Hasil jualan tenun tuh untungnya lumayan banget. Lumayan buat liburan. Selama ini biaya perjalanan naik turun gunung atau liburan ke tempat lain diambil dari uang tenun. Waktu itu uang tenun sisa Rp 2.800.000 karena udah dipakai buat jalan-jalan ke tempat lain. Ditambah lagi dapat uang dari ortu hadiah wisuda Rp 3.000.000 kata mereka sih buat bekal jalan-jalan ke NTT. Jadilah uang saya terkumpul Rp 5.800.000. Btw, kalo mau bisnis gak perlu yang untungnya besar yang penting konsisten. Kalo emang gak ada bakat buat bisnis minimal kalian yang belum kerja dan masih mahasiswa pasti dapat uang jajan dari orangtua. SISIHKAN. Jangan habiskan semua, keinginan duniawi bisa lah disisihkan dulu. Kalo kamu gak bisa apa-apa buat biaya jalan-jalan berarti kamu belum berusaha. Gak usah memimpikan buat bisa jalan-jalan.

Bukit Wairinding

Susah nih cari teman yang bisa diajak backpacker, caranya gimana? Banyak forum yang bisa diikuti. Coba browsing Kaskus, facebook backpacker Indonesia, dll. Banyak banget yang bisa diajak buat jalan-jalan. Kalo males buat browsing yang begituan, coba deh pasang status di BBM, Facebook, Path, Twitter atau media sosial kamu yang lain, kali aja ada temen kamu yang mau join. Semakin banyak yang berangkat semakin baik. Minimal kamu gak sendirian.

Kenapa sih ada orang yang bilangnya mau berangkat tapi pas mau berangkat malah batal? Hati-hati juga sama teman yang bilang nya mau ikut tapi pas dekat hari H tiba-tiba gak jadi. Ada banyak alasan kenapa orang gak jadi berangkat dan kita hanya perlu berbesar hati mendengar kabar tersebut. Kamu perlu berbagai rencana untuk bepergian, jadi bepergian bukan hanya sekedar destinasi apa yang mau dikunjungi atau hitung-hitungan budget tapi juga harus mikirkan rencana A, B, C sampai Z. Berdasarkan pengalaman nih, waktu berangkat Explore NTT sama sekali gak ada rencana ke Sumba. Tapi sampai Ruteng tiba-tiba sahabat saya, Ritha yang asli orang Ruteng ngajak ke Sumba. Kebetulan ada teman sekampus yang asli orang Sumba dan menyiapkan tempat tinggal. Dengan senang hati saya dan sahabat saya Phanie mengiyakan. Mumpung udah pergi jauh banget, sekalian aja. Ternyata Ritha sahabat saya dengan berat hati dan menyesal menyampaikan bahwa dia gak bisa ninggalkan ibunya yang sedang sakit. Saya sama sekali gak kecewa, malah merasa simpati karena tau kabar tersebut. Padahal jauh sebelum saya sampai, Ritha sudah menyiapkan dirinya untuk berangkat. Barangkali belum berjodoh sama tanah Marapu. Akhirnya kami memutuskan pergi ke Sumba berdua Phanie.

Senja di Pantai Walakiri

Saya kepengen solo backpacker, kira-kira aman nggak? Aman-aman aja selama kita berhati-hati dengan segala kemungkinan. Lagian saya pernah dapat filosofi dari teman yang ada di Sumba. Kalo kamu pergi ke hutan terus kamu bakar semua yang ada di sana pasti penghuninya bakalan marah begitu juga kalo kamu pergi ke suatu daerah dan bikin gara-gara selama di sana, pasti mereka juga marah. Jadi yang perlu dilakukan adalah jaga etika dan sopan santun.

Kapan saya bisa jalan-jalan? KAPAN AJA. Jangan nunggu jadi kaya buat bisa jalan-jalan. Jangan nunggu ada teman, baru pergi jalan-jalan. Cukup NIAT aja. Siapkan destinasi apa aja yang mau dikunjungi, siapkan budget, siapkan waktu, siapkan semua keperluan. BERANGKAT.

So, masih ragu untuk berangkat? Buang jauh-jauh keraguan, pergi sejauh mungkin selagi masih muda, kuat dan punya kesempatan. Kita perlu keluar dari zona nyaman kita. Perjalanan adalah tabungan masa depan, yang gak kita dapatkan di bangku pendidikan tetapi kita cari sendiri dengan bepergian.


Comments

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu