Skip to main content

Pulau Lemukutan: Tempat Pariwisata Yang Minim Fasilitas

Jika di Sulawesi Utara ada Bunaken, Sulawesi Tenggara ada Wakatobi, Kalimantan Utara ada Derawan, Jawa Tengah ada Karimunjawa, Jakarta ada Kepulauan Seribu, maka di Kalimantan Barat juga ada Lemukutan. Pulau yang terdapat di Bengkayang ini menyimpan keindahan alam yang belum diketahui banyak orang. Selama ini, yang paling banyak dikenal masyarakat adalah Pulau Randayan, pulau berpasir putih tersebut sudah banyak dikunjungi banyak wisatawan. Namun ternyata Randayan punya tetangga yang tidak kalah menariknya, yaitu Lemukutan. Pulau Lemukutan tentu saja menyimpan potensi pariwisata yang dapat menguntungkan, bukan saja untuk masyarakat Bengkayang, Kalimantan Barat secara khusus, namun juga Indonesia secara umum.

Pulau Lemukutan memiliki keindahan alam yang sangat menarik. Wisatawan dapat memandang karang yang ada di dasar laut tanpa harus menyelam. Selain itu wisatawan juga dapat menyaksikan indahnya sunset dan sunrise dari pulau tersebut. Namun karena kurangnya promosi dari pihak pariwisata, pulau ini belum terkenal seperti halnya taman bawah laut yang ada di tempat lain yang sudah lebih terkenal. Kurangnya perhatian ini tentu saja menyulitkan akses wisatawan yang ingin berkunjung.

Untuk menempuh tempat ini pengunjung harus menggunakan kapal penumpang atau sering disebut kapal kelotok, yang dikelola warga lemukutan sendiri. Wisatawan yang hendak menyeberang harus membayar seharga Rp 70.000/ orang untuk tiket pulang pergi yang ditempuh dari Teluk Suak, Bengkayang. Kapal penumpang ini hanya tersedia pada jam-jam tertentu, terutama di bawah jam 9 pagi, mengingat gelombang laut yang tidak dapat diprediksi. Fasilitas yang tidak mendukung juga dapat dilihat dari kondisi kapal  yang memenuhi kapasitas untuk menampung penumpang. Kapasitas penumpang normal hanya 40-50 orang, namun karena banyaknya pihak yang ingin mengeruk keuntungan, banyak kapal penumpang yang memasukkan penumpang ke dalam kapal melebihi kapasitas yang berlaku. Di dalam kapal juga tidak tersedia pelampung untuk memenuhi fasilitas keamanan penumpang. Pulau Lemukutan juga minim akan tempat tinggal, di mana homestay yang tersedia hanya 3 buah, sedangkan jika wisatawan yang berlebihan datang, akan ditempatkan ke rumah warga. Itu pun tidak semua warga yang bersedia menampung. Jumlah homestay yang tersedia tidak sebanding dengan wisatawan yang berkunjung.


Minimnya fasilitas yang tersedia akan mengancam keamanan dan kenyamanan wisatawan. Karena kedua hal tersebut merupakan hal penting yang harus dipenuhi untuk mempromosikan Wisata Pulau Lemukutan. Bukan tidak mungkin Pulau Lemukutan dapat terkenal seperti halnya Raja Ampat di papua yang merupakan primadona pariwisata di Indonesia.


Teluk Suak tempat motor kelotok menjemput para penumpang yang akan menyeberang


Wisatawan yang akan menyeberang memenuhi kapasitas kapal hingga rela duduk di atas atap


Perahu nelayan yang digunakan untuk mencari ikan


Satu-satunya homestay yang ada di Pulau Lemukutan 


Sunset yang terdapat di Pulau Lemukutan terlihat sangat indah


Sunrise yang terdapat di Pulau Lemukutan siap menyambut pagi


Dermaga selamat datang yang terdapat di Pulau Lemukutan


Bagan-bagan yang terdapat di Pulau Lemukutan terlihat dari atas pulau dengan dataran tinggi


Batu-batu bawah laut di Lemukutan


Air yang jernih menggoda para wisatawan untuk melakukan snorkling


Snorkling salah satu kegiatan yang menarik untuk dilakukan ketika berada di Pulau Lemukutan


Ini salah satu yang terdapat di dasar laut, untuk tempat snorkling yang lebih bagus terdapat 2 km dari pulau atau tepat di depan Pulau Lemukutan yang artinya harus pergi jauh ke tengah laut. Karena fasilitas snorkling tidak lengkap maka saya tidak punya kesempatan untuk menikmati bawah laut yang katanya sangat indah.

Comments

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!

Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT. Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong? Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu. Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu