Skip to main content

Kerambak di Bantaran Sungai Kapuas

Seperti biasanya di bawah langit Kota Pontianak, matahari masih tampak gagah jika dilihat dari jembatan Sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia ini merupakan salah satu tombak perekonomian masyarakat di Pontianak, terutama masyarakat di bantaran Sungai Kapuas. Air sungai Kapuas memang sudah tampak tecemar terlihat dari warnanya yang berwarna cokelat. Namun begitu tidak menghentikan niat masyarakat yang tinggal tepat di tepi sungai untuk mencari nafkah. Mereka memanfaatkan sungai yang ada untuk membuka Kerambak. Kerambak merupakan tempat penangkaran ikan yang mengapung. Ikan yang dimasukkan ke dalam kerambak tentu saja ikan air tawar.

Bang Zainal begitu mereka menyapanya, beliau adalah pemilik salah satu kerambak yang ada di Sungai Kapuas. Ketika saya datang, Bang Zainal sedang memanen ikan peliharaannya. “Ikan yang saya pelihara hanya ikan nila dan ikan emas, nanti hasilnya akan saya jual kepada agen,” kata pria ini menjelaskan dengan dialek Melayu kental. Usaha membuka kerambak ini sudah ditekuninya selama kurang lebih empat tahun. Usahanya tersebut dibukanya bersama teman-temannya yang ada di bantaran Sungai Kapuas guna memanfaatkan lahan yang ada. Untuk harga di agen, ikan nila 1kg seharga Rp 21.000,00 dan ikan emas 1 kg Rp 35.000,00.  “Bang Zainal bentar lagi mau naik haji, untungnya banyak,” kelakar teman yang menemaninya memanen ikan. Tentu saja untung yang didapat sangat besar. Menurut Bang Zainal, untuk 1 kerambak hanya perlu membeli 2000 bibit ikan. Harga satu ekor bibit hanya Rp 300,00. Harga tersebut tentu saja sangat rendah jika dibandingkan dengan hasil yang didapat setelah panen. Untuk makanannya sendiri banyak dijual di toko-toko ikan, ikan peliharaannya diberi makan setiap 3 kali sehari. Membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk memanen ikan-ikan tersebut.

Meskipun untungnya sangat besar, namun bukan tidak mungkin mengalami kerugian. "Kalo air asin masuk, ikannya akan mati," jelasnya lagi ketika ditanya tentang kerugian yang pernah dialaminya. "Biasanya kalo udah lama tidak hujan, air asin bakalan ngalir sampai ke sini. Itu juga jarang terjadi." Segala kemungkinan pasti akan terjadi, salah satunya kerugian. Namun, kerambak merupakan salah satu usaha yang sebaiknya dimanfaatkan masyarakat bantaran sungai Kapuas, mengingat keuntungannya yang besar serta lahan yang tersedia dapat dengan mudah dijangkau. Dengan usaha seperti ini tentu saja dapat membantu perekonomian masyarakat di bantaran sungai Kapuas.



Kerambak difungsikan bapak-bapak untuk menikmati sore 


Pak Zainal pemilik kerambak sedang memanen ikan


Seorang penjaga kerambak memberi makan ikan


Bang Zainal dan kawan-kawan sedang memilah ikan yang besar dan kecil agar dapat dijual ke agen



Hasil panenan tersebut langsung di antar ke agen yang tidak jauh dari kerambak




Ikan nila salah satu ikan yang dipelihara





Comments

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!

Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT. Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong? Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu. Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu