Skip to main content

RINJANI: Gunung Impian Para Pendaki


Jalur Pendakian Sembalun

Indonesia yang merupakan negara cincin api memiliki jejeran gunung yang aman untuk didaki oleh setiap pendaki. Rinjani merupakan salah satu gunung beraktif di Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi primadona pegunungan di Indonesia menjadi target pendakian. Baik oleh pendaki Indonesia maupun mancanegara. Gunung yang terdapat di Pulau Lombok yang merupakan gugusan dari kepulauan Nusa Tenggara Barat ini menjadi salah satu tujuan favorit para turis. Selain mudah dijangkau, Rinjani juga menawarkan panorama yang sangat indah.

Hal ini pula yang mendorong saya dan teman-teman pendakian untuk datang dan mengadakan pendakian selama lima hari empat malam. Perjalanan dari Surabaya menuju  Lombok berjalan lancar, saya dijemput dan tinggal di rumah kenalan saya yang merupakan penduduk asli Lombok. Sedangkan rombongan yang lain akan menyusul dua hari yang akan datang.

Berhubung saya yang terlebih dahulu datang ke Lombok dan menginap di kota Mataram, Kelompok pun meminta saya membeli logistik untuk pendakian. Harga barang di Lombok tentu saja berbeda dengan di Pulau Jawa, di sini barang-barang relatif lebih mahal. Tapi tidak ada pilihan lain karena tidak memungkinkan untuk membawa logistik yang mudah busuk dari Pulau Jawa.

Setelah dua hari di Mataram, akhirnya rombongan yang lain datang. Berhubung rombongan ada duabelas orang, sesuai kesepakatan, saya yang akan menunggu mereka di bandara untuk kemudian di antar menggunakan mobil langsung menuju Desa Sembalun.

Dingin menyelimuti kulit kami, suara jangkrik pun bersaut-sautan. Kami sampai desa Sembalun yang merupakan salah satu desa terakhir jalur Sembalun tepat pukul 20.00 WITA. Pemilik homestay yang bernama Ibu Tri langsung menyiapkan kami teh hangat ketika kami datang. “Lumayan buat menghangatkan badan,” ujar Ibu Tri kepada kami.

Selesai menikmati dingin dan teh hangat akhirnya kami melanjutkan aktivitas kami, ada yang bersih-bersih dan bersiap untuk tidur serta ada yang packing dan menyiapkan tenda serta logistik yang akan dibawakan oleh porter. Packing sekarang akan memudahkan kami untuk berangkat besok pagi.

Azan Maghrib berkumandang, artinya setelah itu kami harus bangun dan bersiap-siap untuk berangkat menuju pintu gerbang dan mengurus ijin masuk Taman Nasional Gunung Rinjani. Setiap pendaki yang masuk akan dikenakan biaya Rp 2.500,00/ orang untuk wisatawan lokal.

Rinjani Trekking Center Sembalun

Pendakian di mulai pukul 06.00 WITA, melalui Desa Bawak Nao yang membutuhkan waktu sekitar satu jam menuju pos 1. Berbeda dengan Rinjani Trekking Center yang menghabiskan waktu sekitar tiga jam perjalanan menuju pos 1. Langit biru dan Puncak Dewi Anjani  terlihat dengan jelas dari Desa Sembalun, cuaca di sini sedang cerah. Terik matahari tidak mengurungkan niat kami dalam mengabadikan setiap moment yang terjadi selama pendakian.


Perjalanan menuju Pos 2 Sembalun

Sesuai kesepakatan akhirnya kami menginap semalam di pos 3 sebelum menuju Plawangan Sembalun yang merupakan camp area terakhir menuju Puncak Rinjani. Kondisi badan yang harus selalu dijaga membuat kami tidak memaksakan diri. Keesokan harinya kami menuju Plawangan Sembalun, bukan hanya pemandangan yang sangat mempesona, melihat monyet berkeliaran di sepanjang jalur pendakian membuat kami melupakan sejenak rasa lelah dan  beban berat yang kami pikul.


Plawangan Sembalun

“Amazing,” teriak seorang turis mancanegara yang berdiri tepat di sebelah saya ketika sampai di Plawangan Sembalun. Tepat di bawah kami terdapat pemandangan Danau Sagara Anak yang berwarna hijau tosca. Sampai Camp Area kami segera beristirahat dan menyiapkan perlengkapan summit pada pukul 01.00 WITA.

Danau Segara Anak dari Puncak Rinjani

Mata ngantuk, badan menggigil serta debu tidak menghalangi kami untuk sampai di atap tertinggi Pulau Lombok. Tepat pukul 06.00 WITA kami menginjakkan kaki di puncak gunung api tertinggi kedua setelah Kerinci tersebut. Ada yang bersujud mengucap syukur, ada yang menangis dan ada yang sibuk foto-foto.

Akhirnya kaki manis saya sampai di gunung impian para pendaki. Keindahan Gunung Rinjani tidak perlu diperdebatkan lagi, sampai-sampai para pecinta alam mengatakan bahwa, “Pendaki yang sukses adalah mereka yang sudah menginjakkan kaki nya di Puncak Dewi Anjani.”

Jalur menuju puncak Anjani

Perjalanan tidak sampai di sini, kami segera turun dan menikmati Danau Sagara Anak dari dekat. Rutinitas kami selama di tepi danau yaitu menikmati api unggun dan cerita dari beberapa porter yang berangkat bersama kami. Tidak peduli besok akan segera melanjutkan perjalanan turun. Danau Sagara Anak terlalu sayang untuk tidak dinikmati.


Menikmati pagi di Danau Segara Anak



Jalur Pendakian Senaru

Saya dan Kelompok langsung packing dan menikmati suasana pagi di Danau Sagara Anak. Banyak pendaki yang memancing dan berteriak karena umpannya ditarik oleh ikan, banyak juga yang membidikkan lensa kameranya ke arah Gunung Baru yang berada di tengah danau. Perjalanan impian kami akan segera berakhir, kami akan segera turun melalui Jalur Senaru. Sungguh perjalanan yang sangat mengesankan, di mana kita bisa mengenal alam, orang lain dan diri kita sendiri secara lebih dekat.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!

Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT. Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong? Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu. Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu