Saya mabuk laut!
Saya mencoba melawan kelemahan saya yang satu ini. Dengan
sangat terpaksa, saya naik kapal demi jalan-jalan ke kepulauan Komodo. Saya
berangkat bersama sahabat saya, Phanie.
Kami berada di sebuah café yang dipenuhi dengan turis
mancanegara. Siang ini kami akan berangkat dari Pelabuhan Bangsal, Lombok yang
menjadi meeting point dan berlayar selama 4 hari 3 malam. Menurut Pak Yayat
pemilik kapal, hanya ada 4 orang Indonesia yang akan berangkat kali ini. Kami diperkenalkan
dengan dua orang Indonesia lainnya, bernama Mbak Tantri dan Mas Firman dari
Jakarta. Mereka sedang honeymoon. Ini kali pertama saya tinggal lama bersama
bule-bule dari berbagai negara, uniknya saya tinggal di atas kapal selama
beberapa hari.
Pak Yayat mempersilakan kami menuju kapal. Kebetulan beliau
membawa mobil, akhirnya tamu Indonesia dipersilakan naik mobil pribadi
bersamanya. Sedangkan tamu mancanegara berjalan kaki. Jarak dari café ke kapal
sekitar 10 menit dengan berjalan kaki. Pak Yayat menyuruh kami masuk ke kapal
terlebih dahulu dan mencari tempat tidur.
Mbak Tantri dan Mas Firman tentu saja menyewa kamar di kabin
kapal. Tadinya Pak Yayat menyuruh aku dan Phanie tidur di kamar yang tersisa.
Namun secara tiba-tiba banyak tamu yang memilih tidur di kamar. Berhubung saya
dan Phanie tidak memiliki biaya lebih untuk menyewa kamar akhirnya kami pindah
ke kabin bagian atas bersama tamu mancanegara lainnya.
Setelah seluruh tamu masuk dan duduk, kami saling berkenalan
dan mengobrol satu sama lain. Tentu saja pemandangan seperti ini baru pertama
kali saya rasakan. Bisa berkumpul dengan orang dari berbagai negara. Saya?
Tentu saja saya langsung tepar. Di saat yang lain masih ngobrol, saya malah
minum obat anti mabuk. Saya mabuk laut!
Comments
Post a Comment