Skip to main content

Jalan Setapak Menuju Kawah Bromo

Sudah ada yang pernah ke Gunung Bromo? Tentunya tidak semua orang menyukai gunung apalagi hawa dinginnya. Akhir Juli merupakan waktu yang cocok untuk menikmati cuaca Gunung Bromo. Gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini merupakan tempat yang wajib untuk di kunjungi baik oleh pendaki maupun wisatawan yang hanya sekedar menikmati gunung.

Dari Jogja saya berangkat malam menggunakan bus, rencananya saya akan berangkat menggunakan kereta, namun kehabisan tiket. Perjalanan menuju Surabaya memang merupakan perjalanan yang sangat melelahkan jika harus ditempuh melalui jalan darat. Berangkat malam dari Jogja sampai Surabaya sekitar pukul 05.00 WIB. Sampai terminal Kota Surabaya saya langsung melanjutkan perjalanan ke Probolinggo, saya pikir ini bus terakhir yang membawa saya ke Bromo, ternyata tidak, saya harus menggunakan bus lain yang ukurannya lebih kecil untuk sampai ke Bromo. Sesampai di Bromo saya langsung mencari penginapan, harga penginapan memang sangat bervariasi tergantung fasilitas yang tersedia. Saya hanya membayar 75.000/hari untuk menyewa satu buah kamar. Harga yang menurut saya sangat terjangkau. Setelah memilih penginapan dan meletakkan barang bawaan, saya langsung mendaki bukit, di mana bukit tersebut merupakan spot yang indah untuk melihat pemandangan Bromo dari jauh dan untuk menyaksikan sunset. Cuaca pada saat itu tergolong sangat baik dan tidak mengecewakan saya yang datang dari jauh.

Keesokan harinya saya mendaki Bromo sekitar pukul 04.00 untuk melihat sunrise. Cuaca subuh yang sangat dingin saya tempuh dengan berjalan kaki melewati gurun pasir. Dingin pasir menusuk hingga kaki. Medan yang dilalui tidak sulit, namun cuaca berhasil membuat frustasi. Di kejauhan tampak mobil jip melaju dan berlomba dengan matahari untuk sampai ke tujuan. Matahari mulai tampak dari kejauhan. Satu persatu anak tangga sukses saya daki diantara ribuan kaki yang bergiliran mencari pijakan hingga mencapai kawah Bromo. Menikmati pemandangan dari atas Bromo membuat saya tertarik untuk mendaki ke gunung-gunung yang lainnya. Matahari mulai terik, saya memutuskan untuk turun. Tidak membawa air minum dan uang saat mendaki adalah suatu kebodohan. Namun saya sangat menikmati Bromo pagi ini.

Di kejauhan tampak mobil jip yang berjajar rapi, jasa penyewaan jip dapat digunakan bagi wisatawan yang tidak mau lelah berjalan dari penginapan ke kaki gunung. Jasa penyewaan kuda juga tersedia dengan rute dari kaki gunung sampai menuju tangga. Saya sendiri memutuskan berjalan kaki karena saya tidak akan merasa tertantang jika hanya menggunakan jip atau kuda. Lagi pula saya tidak ada modal untuk menyewanya. Sampai penginapan, saya memutuskan untuk beristirahat dan packing. Perjalanan pulang masih menggunakan rute yang sama. Dan akhirnya saya terdampar di Surabaya. Karena tidak memungkinkan untuk kembali ke Jogja akhirnya saya memutuskan untuk menginap di kost-an teman. Paginya saya langsung diantar ke terminal untuk kembali ke Jogja, dan perjalanan panjang yang melelahkan belum berhenti begitu saja, bus yang saya tumpangi mulanya menuju Jogja, namun karena alasan supir mengantuk kami hanya diturunkan hingga Solo. Di terminal Solo kami menunggu bus yang akan menuju Jogja sekitar kurang lebih 1 jam. Masih saja saya merasakan lelah yang berkepanjangan, namun rasa lelah tersebut dibayar lunas oleh keindahan Bromo.



Pancaran sinar matahari di Gunung Bromo tidak menghentikan perjalanan menuju tanjakan siang itu. Perjalanan panjang tidak pernah berhenti.


Tanaman di wilayah perkebunan penduduk dan langit biru menghias keindahan Bromo



Barisan bukit menyejukkan mata saat memandangnya


Gunung Batok di kejauhan


Jejeran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Bromo menjadi salah satu kawasan yang memang menarik untuk dikunjungi 


Barisan manusia berjejer rapi menonton keindahan Bromo pagi itu


Satu persatu jalan setapak akan mampu dilalui


Penyewaan jasa kuda merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di kawasan Bromo


Keindahan kawah Bromo yang berwarna hijau tosca 


Pemandangan dari atas Bromo. 


Gunung Batok salah satu gunung yang memancarkan pesonanya, berdiri kokoh tepat di sebelah Gunung Bromo


Dari kejauhan terlihat sebuah bangunan berupa candi, di mana candi tersebut merupakan tempat masyarakat di wilayah Bromo melakukan upacara keagamaan


Notes: KALIAN WAJIB DATANG KE BROMO 




Comments

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!

Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT. Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong? Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu. Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu