2-3
Juli. Jalan-jalan gratis kali ini membawa berkah, setidaknya saya sadar sedang
berada di kaki Gunung Lawu yaitu Telaga Sarangan. Telaga Sarangan terdapat di
Magetan, Jawa Timur. Dari Jogja saya berangkat sore sekitar pukul 16.00 dan
jalanan pun sepi tidak seperti akhir pekan biasanya yang cenderung macet. Melewati
Kota Solo kami mampir terlebih dahulu untuk mengisi perut. Sate Babi Ong adalah
tempat yang kami pilih untuk sekedar mencicipi kuliner di Solo, dengan harga
dan rasa yang terjamin tentu saja makan malam kami sangat nikmat. Kemudian kami
meneruskan perjalanan kami.
Ketika
diajak ke Telaga Sarangan saya hanya ikut-ikut saja mumpung gratisan dan
hitung-hitung liburan. Sampai Telaga Sarangan sekitar pukul 19.00 karena kondisi
cuaca yang sangat buruk, perjalanan yang kami tempuh ditutup oleh embun tebal
sehingga terpaksa menurunkan kecepatan kendaraan kami. Saya baru sadar berada
di kaki gunung lawu ketika sepupu saya membuka google map dan menunjukkan
tempat yang akan kami kunjungi. Sesampai di Telaga Sarangan kami langsung
disiapkan homestay yang telah kami pesan terlebih dahulu. Harga yang
dikeluarkan sebesar Rp 300.000/malam, menurut saya pribadi harga tersebut tidak
terlampau mahal karena fasilitas yang tersedia juga sangat lengkap, TV, 3 buah
kamar, sofa, meja makan dan 1 WC dengan air panasnya. Cuaca pada malam hari
sangat dingin sehingga kami harus menggunakan jaket, kaos kaki dan sarung
tangan. Saya berangkat bersama tante dan sepupu-sepupu saya, kesempatan bersama
kali ini tidak kami lewatkan begitu saja, main kartu, bercerita dan tentunya
minum-minum dan makan-makan.
Besok
harinya kami bersiap untuk jalan ke Telaga Sarangan yang jaraknya tidak jauh
dari homestay kami, hanya butuh 5 menit untuk berjalan kaki. Di sepanjang jalan
yang kami lalui banyak terdapat penginapan yang khusus di sewa untuk para
wisatawan. Sampai di Telaga Sarangan kami tidak membuang waktu begitu saja,
sesi foto-foto merupakan hal yang paling penting, bermodalkan 2 kamera DSLR
tentu saja tidak kami sia-siakan. Cuaca kali ini memang sangat buruk, awan
masih menutup tebal pemandangan bukit dan gunung di kawasan Telaga Sarangan.
Sehingga foto yang kami harapkan berlatar pegunungan yang indah malah
berlatarkan awan tebal.
Kemudian
kami naik speedboat, untuk penyewaannya seharga 50.000-70.000/ speedboat. Bisa
diisi untuk 4-5 orang. Telaga ini memang sangat besar setelah saya berkeliling
menggunakan speedboat. Di atas speedboat kami di foto oleh pengendara speedboat
nya, otak saya langsung berpikir, tentu saja mereka sudah terlatih menggunakan
kamera, berhubung kamera yang digunakan para wisatawan kan dapat
bermacam-macam. Mengelilingi telaga akhirnya kami turun dan melanjutkan sesi
foto-foto, dan sesi yang terakhir adalah naik kuda, untuk naik kuda sendiri
kami harus bayar 50.000/ orang, sebenarnya masih bisa kurang tapi karena saya
disuruh naik begitu saja maka tidak ada tawar menawar, maklum kalo liburan gini
harus mengeluarkan mental gratisan. Jika
kamu malas berjalan kaki mengitari telaga, silakan menyewa jasa kuda yang akan
sangat membantu menghemat tenaga. Di pintu masuk telaga kamu akan ditawari oleh
banyak pemilik kuda untuk jasa penyewaan kuda mereka. Turun dari kuda kami
langsung mencari makanan ringan, pedagang asongan banyak sekali yang berjualan
di wilayah Telaga Sarangan dan tentunya jajanan yang bermacam-macam. Kalo kamu
doyan makan sate kelinci tempat ini menjual banyak sate kelinci dan silakan
datang kemari, kamu tinggal memilih karena kamu akan sangat bingung. Ditempat
dingin seperti ini ternyata masih ada yang jual es krim loh! Ada yang jual
gorengan, kacang dan jagung rebus, dll. Meskipun bukan akhir pekan ternyata
banyak sekali wisatawan yang datang.
Waktu
yang kami habiskan di sini memang tidak terlalu lama, karena kami berencana
untuk pergi ke air terjun Tawangmangu yang jaraknya tidak sampai 1 jam dari
Telaga Sarangan, namun kami gagal mengunjungi air terjun karena hujan deras.
Pada saat berangkat kami tidak dapat melihat pemandangan karena malam hari dan
pada pulannya kami disuguhi oleh pemandangan alam yang lagi-lagi menurut saya
pribadi membuat saya tenteram. Kami juga melewati gerbang pendakian gunung lawu
dan saya berjanji pada diri saya, kedatangan saya berikutnya bukan untuk
jalan-jalan seperti ini lagi tetapi untuk mendaki gunung. Alam selalu membawa
daya tarik tersendiri dan saya sangat tertarik dengan alam. Jika Anda ingin bersahabat dengan alam tempat ini merupakan tempat terbaik untuk Anda kunjungi. Jangan lupa bawa keluarga, pacar dan sahabat. :)
It's time to holiday!
Jika ingin mengelilingi wilayah telaga sarangan, sebaiknya pengunjung menyewa kuda untuk berkeliling
Telaga sarangan berada di kaki Gunung Lawu, udara di sana sangat sejuk
Tidak ada yang berenang di sini, sebaiknya wisatawan menyewa speedboat
Mumpung gratis, ya mendingan naik kuda :)
Memasuki wilayah telaga sarangan, wisatawan langsung disambut oleh kuda-kuda
Strawberry dan Bunga Edelweiss yang dijual di Telaga Sarangan
Selama di Telaga Sarangan, kami menyewa homestay ini
Udara di kaki Gunung Lawu ini sangat dingin, siapkan baju tebal jika kalian tertarik untuk datang
Comments
Post a Comment