Jika di Bali ada Uluwatu maka di
Jogja ada Pantai Ngobaran. Pergilah ke arah selatan Yogyakarta, tepatnya ke
Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul. Barisan pantai cantik berjejer rapi,
salah satunya Pantai Ngobaran. Pantai yang bersebelahan dengan Pantai Ngrenehan
ini selain memiliki pesona alam yang cantik, tetapi juga kaya pesona budaya. Ngobaran
salah satu pantai eksotik yang ada di Gunung Kidul ini menawarkan wisata
seperti yang terdapat di Uluwatu, Bali; bukan hanya Pura, masjid yang menghadap
ke selatan pun terdapat di sini.
Menghabiskan malam minggu dan
bermalam di Ngobaran merupakan pilihan yang baik bagi kamu yang bosan dengan
kebisingan kota. Saya memilih untuk bermalam minggu di Ngobaran bersama
kawan-kawan, kebetulan sudah lama tidak menikmati aroma air asin dan angin
pantai. Menikmati pantai tanpa membakar sesuatu itu seperti ada yang kurang,
berbekal ayam dan membeli ikan hasil tangkapan nelayan sekitar menjadi ide yang
menarik. Setelah acara bakar-bakar selesai, kami beristirahat dan siap
menikmati sunrise cantik dari atas tebing berpura.
Menyaksikan matahari terbit menjadi
rutinitas yang menarik ketika sedang bertamu ke alam. Hamparan laut lepas
terlihat cantik jika dilihat dari atas tebing. Pura kokoh yang ada tepat di
atas tebing ini terlihat anggun dan berhiaskan aroma kamboja putih. Sayang
sekali Pura sedang tidak dibuka, sehingga kami tidak dapat melihat bagian dalam
Pura. Matahari tidak semenarik biasanya, akhirnya saya memilih untuk menyusuri
pantai ketika yang lain memilih untuk kembali ke tenda.
Saya berjalan ke arah gapura,
mencari jalan turun untuk melihat hamparan alga (rumput laut) yang berwarna
hijau dan coklat. Pagi ini pengunjung yang datang tidak begitu ramai dan air
sedang surut sehingga saya leluasa berjalan kemana pun. Hanya ada beberapa
keluarga dan anak muda yang sedang mencari binatang laut. Tapi yang tidak bisa
lepas dari pandangan yaitu bangunan yang terdapat di atas tebing, ada tempat ibadah untuk empat agama atau
kepercayaan berdiri berdekatan.
Selain Pura yang berdiri kokoh di atas
tebing, ada pula patung-patung dewa berwarna putih. SETYA-PATUH-NGABEKTI,
seperti itu tulisan yang tertera di masing-masing patung yang menghadap ke arah
laut. Tempat peribadatan di Ngobaran didirikan tahun 2003 untuk memperingati
kehadiran Brawijaya V, yang merupakan salah satu keturunan raja Majapahit. Umat
yang beribadat di tempat ini yaitu penganut Kejawan (bukan Kejawen). Selain itu
ada Joglo sebagai tempat penganut Kejawen. Terdapat Pura untuk tempat peribadatan
umat Hindu. Setiap bulan purnama pada hari raya Nyepi
di Pantai Ngobaran di laksanakan upacara Melasti, serta terdapat sebuah masjid yang
menghadap ke selatan, Masjid tersebut berukuran kurang lebih 3x4 meter.
Bangunan lantai Masjid berupa pasir. Uniknya, tempat imam memimpin doa langsung
terbuka dan dapat melihat lautan lepas. Barangkali ini lah gambaran
multikultaralisme di Indonesia. Bagaimana? Tertarik berkunjung ke Pantai
Ngobaran yang merupakan Uluwatu nya Bali? Silakan datang, karena untuk masuk
wisatawan hanya perlu membayar parkir.
|
Uluwatu ala Jogja |
|
Camping ceria bersama mereka itu luar biasa |
|
Nunggu sunrise muncul dari atas tebing ini, siapkan kameramu |
|
Spot paling indah untuk menyaksikan hempasan air laut |
|
Menyapa pagi, menyapa alam, rutinitas yang menyenangkan |
|
Gapura untuk menuju patung dewa berwarna putih dan tangga turun melihat alga |
|
Jika beruntung kita akan punya kesempatan melihat hamparan hijau seperti ini |
|
Air laut sedang surut |
|
Masjid unik berlantai pasir dan menghadap ke arah selatan |
|
Mencari binatang laut di hamparan alga |
|
Menikmati kelapa muda barangkali menjadi pilihan yang baik ketika berada di sini |
|
Pura tempat umat Hindu berdoa, wisatawan dilarang masuk hingga ke dalam |
|
Tidak punya kesempatan untuk mengelilingi Pura mungil ini |
|
SETYA-PATUH-NGABEKTI |
|
Jalan menuju gapura |
|
Mengintip Uluwatu ala Jogja dari balik tebing |
Comments
Post a Comment