Skip to main content

AKU CINTA PADAMU, MANDALAWANGI



Aku cinta padamu, Mandalawangi



Sebelum melangkahkan kaki pada pendakian kali ini aku sudah bertanya pada beberapa orang bahkan browsing langsung mengenai Mandalawangi. Ada apa dengan Mandalawangi? Pernah mendengar sosok aktivis bernama Soe Hok Gie? Dia merupakan aktivis mahasiswa pada orde lama. Soe Hok Gie sangat mencintai tempat ini, tempat di mana dia sering mengasingkan diri ketika lelah dengan hiruk pikuk ibu kota. Keindahan dan kedamaian Mandalawangi membuat seorang Soe Hok Gie menciptakan puisi.

“Mandalawangi-Pangrango”

Senja ini, ketika matahari turun
Ke dalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
Dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Djakarta 19-7-1966
Soe Hok Gie
Kita semua dapat salam dari Mandalawangi


Aku masih penasaran seperti apa keindahan dan kedamaian yang diciptakan Mandalawangi, sehingga seorang Soe Hok Gie yang merupakan salah satu sosok yang aku kagumi membuat puisi seindah itu. Bukan hanya puisi yang diciptakan oleh Soe Hok Gie, bahkan abu Soe Hok Gie ketika dia meninggal ditaburkan diantara indah dan damainya lembah ini. Soe Hok Gie masih berada di sini, di Lembah Kasih Mandalawangi.


Rencananya, aku dan kawan-kawan akan bermalam di Mandalawangi, menikmati kabut dan dingin, menikmati secangkir kopi dan jika beruntung menikmati bintang bertaburan dari atas Mandalawangi. Tapi kondisi badan dan cuaca sangat tidak mendukung untuk sampai Mandalawangi. Gerimis sudah mulai turun dan sepertinya hujan deras akan segera membasahi pepohonan besar yang ada di sini. Hal ini membuat kami memutuskan untuk bermalam di Kandang Badak. Keesokan harinya kami menuju puncak Pangrango dan bermain di Mandalawangi.

Edelweiss di Mandalawangi lebih wangi dari pada di gunung lain yang pernah saya daki

Mandalawangi, aku jatuh cinta padamu! Keindahanmu, kedamaianmu, kabut tipismu, edelweissmu, semuanya membuatku jauh cinta. Jatuh cinta yang teramat dalam. Mandalawangi sangat romantis, aku mencumbui wangi edelweiss mungilnya, kabut tipis menyentuh kulitku dengan sangat lembut, senyum lebar melengkung di setiap wajah pendaki yang kutemui.

“Kamu tau mitos mengenai Mandalawangi dan Surya Kencana?” tanya teman pendakianku bernama Dias. Aku menggelengkan kepala dan tersenyum padanya, berharap dia mau bercerita tentang mitos yang dia tanyakan. “Mandalawangi itu perempuannya, Surya Kencana itu laki-lakinya. Kisahnya mereka itu terpisah karena tidak direstui oleh kedua orangtua mereka,” kata Dias bercerita singkat tentang kisah Mandalawangi. Ternyata mitos tentang Mandalawangi pun sangat luar biasa. Setelah mendengarkan cerita pendek yang teramat pendek tersebut, aku duduk menikmati suasana Mandalawangi. Jika orang lain berdoa di tempat-tempat ibadah maka aku berdoa di suatu tempat yang indah di alam ini. Tempat indah seperti Mandalawangi tidak dapat dinikmati oleh setiap orang. Hanya orang yang mau berusaha yang dapat menginjakkan kakinya di Mandalawangi. Aku salah satu orang yang beruntung karena masih bisa menikmati karya Tuhan yang luar biasa ini.


Romantisnya suasana Mandalawangi

Selalu ada sesi foto-foto dalam setiap perjalanan. Aku baru saja memotret temanku yang sedang pacaran. Mereka berpakaian seperti orang sedang pre-wedding, kebetulan kami baru saja melakukan upacara untuk memperingati Hari Kartini. Mandalawangi yang romantis ini memang tempat yang pas jika dinikmati dengan seseorang yang kita cintai, kalian tidak perlu memetik edelweiss yang tumbuh di Mandalawangi dan membawanya pulang untuk kekasih. Kalian cukup mengajak mereka mendaki kemudian menikmati suasana romantis di Lembah Kasih Mandalawangi, duduk berdua, bercerita dan mempersembahkan hamparan edelweiss kepada kekasih kalian.


Aku tersenyum semakin lebar, aku sendirian. Bagaimana bisa menikmati romantisnya Mandalawangi? Aku tersenyum melihat beberapa hasil koleksi fotoku di kamera. Isinya memang tentang teman-teman pendakianku yang sebagian besar bersama pacarnya. Tapi Mandalawangi sama sekali tidak membuatku galau. Mandalawangi membuatku jatuh cinta. Mungkin apa yang dirasakan Soe Hok Gie sama seperti yang aku rasakan sekarang ini. Bukan kah untuk menikmati semuanya, pacar tidak menjadi hal yang mutlak untuk dimiliki. Soe Hok Gie juga tidak punya pacar ketika mengasingkan diri. Tapi tetap saja kami jatuh cinta pada Mandalawangi. Aku cinta padamu, Mandalawangi!

Lembah Kasih Mandalawangi

Comments

  1. Wow keren mbak artikel + foto2 nya, dari dulu pengen daki gunung blum kesampaian, ada info gak Carolina bagi masyarakat umum (aku di jogja) yg pngen ikut kegiatan pendakian (komunitas/mapala mana, mungkin?), secara dulu jaman kuliah mapala d kampus ku vakum..Makasih!! :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah mampir di blog saya. Coba hubungi teman-teman info gunung, untuk jogja silakan hubungi twitter mereka @chapterjogja. Silakan tanya-tanya, terbuka untuk umum. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Live On Board: Keindahan Gili Lawa Darat

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 3 Pagi menjelang, kapal yang kami tumpangi memang sudah bersandar di tepi Gili Lawa Darat dari malam. Tentu saja agar bisa tracking pagi-pagi. Pagi ini kami dan rombongan akan pergi pagi-pagi sekali untuk melihat Gili Lawa Darat dari ketinggian. Tentu saja tidak tinggi, tapi cukup buat ngos-ngosan. Jangan lupa bawa minum jika kalian tidak biasa mendaki. Gili Lawa Darat menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin mengexplore Kepulauan Komodo. AMAZING, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keindahan Gili Lawa Darat. Pergi ke Kepulauan Komodo memang pilihan yang tepat untuk menikmati liburan.

BACKPAKER? SIAPA TAKUT!

Desa Todo, Kabupaten Ruteng, NTT. Memutuskan pergi ke suatu destinasi dan menyesuaikannya dengan budget merupakan hal yang susah-susah gampang. Meskipun tidak perlu banyak uang untuk pergi travelling, minimal orang yang mau bepergian harus bisa mencukupi kebutuhannya selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman perjalanan saya. Pilihan jatuh pada tanah NTT (Nusa Tenggara Timur). Banyak destinasi yang bisa dikunjungi di wilayah timur Indonesia. Tapi tidak sedikit juga budget yang diperlukan selama perjalanan menuju timur. Apalagi banyak kalangan pejalan tanah air yang bilang bahwa “Liburan di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan liburan ke luar negeri.” Masa iya sih? Terus gimana dong? Danau Tiga Warna, Tamana Nasional Kelimutu. Kalo ditanya butuh banyak uang nggak sih buat jalan-jalan ke NTT? Butuh banget, terkadang banyak biaya tak terduga yang keluar. Kecuali kamu tipe orang yang bisa nahan diri dari godaan wisata kuliner atau belanja oleh-oleh. Uang “banyak” itu udah

Live on Board: Melihat Komodo di Pulau Komodo

Live On Board: NTB - Pulau Komodo #Explore Komodo Day 4 Setelah kami dari Pulau Rinca, maka rute berikutnya yaitu ke Pulau Komodo. Karena saya menggunakan tour travel maka saya sudah tidak perlu membayar untuk tiket masuk. Jika kalian ingin berwisata ke Kepulauan Komodo, sangat saya sarankan mengikuti tour travel. Sekarang ini sudah banyak pilihan untuk tour travel dan harganya pun bervariasi.    Tour travel yang saya gunakan yaitu,   https://www.wanuaadventure.net/ Jika ingin merasakan sailing, saya sangat menyarankan menggunakan jasa mereka. Karena di kapal, kalian bisa bertemu dengan turis mancanegara. Ketika kami pergi, hanya ada 4 orang turis lokal termasuk saya. Jadi jika kalian ingin mencari banyak teman dari berbagai negara maka saya sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jasa tour travel ini. Di Pulau Komodo kalian akan diajak untuk treeking, ada 3 jalur pilihan. Jalur panjang, sedang dan pendek. Rombongan kami melalui jalur sedang. Tidak terlalu